
"Jangan ucapkan janji yang tidak dapat kau tepati, Jangan katakan cinta jika tidak tulus dari hati, kerana akhirnya seseorang akan kamu lukai"
Jumaat, 26 Disember 2014
Isnin, 22 Disember 2014
IKHWANKU
“Rindu Rasulullah saw pada umatnya :
Pernah satu ketika, sedang Rasulullah berkumpul di dalam satu majlis bersama para sahabat, tiba-tiba bergenang air mata Baginda Rasulullah s.a.w. Para sahabat gelisah melihat sesuatu yang tidak mereka senangi di wajah Rasulullah. Bila ditanyakan oleh Saidina Abu Bakar, baginda mengatakan bahawa baginda terlalu merindui umatnya di akhir zaman yang disebut–sebut sebagai ikhwannya. Para sahabat merasa iri hati, hinggakan Saidina Abu Bakar bertanya, “Bukankah kami ini ikhwanmu?”. “Tidak, Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku.”, kata Rasulullah. Ikhwanku itu, menurut Rasulullah s.a.w, “Mereka adalah yang belum pernah melihatku, tetapi mereka beriman dan mencintaiku. Aku sangat rindu untuk bertemu mereka.”
Pernah satu ketika, sedang Rasulullah berkumpul di dalam satu majlis bersama para sahabat, tiba-tiba bergenang air mata Baginda Rasulullah s.a.w. Para sahabat gelisah melihat sesuatu yang tidak mereka senangi di wajah Rasulullah. Bila ditanyakan oleh Saidina Abu Bakar, baginda mengatakan bahawa baginda terlalu merindui umatnya di akhir zaman yang disebut–sebut sebagai ikhwannya. Para sahabat merasa iri hati, hinggakan Saidina Abu Bakar bertanya, “Bukankah kami ini ikhwanmu?”. “Tidak, Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku.”, kata Rasulullah. Ikhwanku itu, menurut Rasulullah s.a.w, “Mereka adalah yang belum pernah melihatku, tetapi mereka beriman dan mencintaiku. Aku sangat rindu untuk bertemu mereka.”
— | (via gulagulagetah) |
PENDERITAAN
“Biar kepahitan itu pergi,
Agar kemanisan mengisi,
Agar kemanisan mengisi,
Biarkan kekecewaan berlalu,
Agar kegembiraan mewarnai,
Agar kegembiraan mewarnai,
Biarkan kegelisahan lenyap,
Jangan kita hilang semangat,
Biarkan penderitaan itu menyapa,
Agar kekuatan kita jana semula,
Agar kekuatan kita jana semula,
Biarkan diri ini derita,
Agar aku tahu kepahitan derita ini,
Agar aku tahu kepahitan derita ini,
Agar aku sedar kesengsaraan ini,
Tak sama bahkan hanya secebis,
Tak sama bahkan hanya secebis,
Dari penderitaan Rasulullah saw.
”— | (via gulagulagetah) |
UNTUNGNYA HATI YANG SENTIASA MENGINGATI RASULULLAH
“
Untungnya hati yang sentiasa mengingati Rasulullah dalam setiap tidur dan jaganya.
Sebenarnya Rasulullah selalu memperhatikan ummatnya di alam sana.
Dan makin dekat dan berdamping dengan ummatnya seandainya kita memuji dan memanggil Baginda saw dalam selawat cinta.
Ada seorang hamba ALLAH yang dalam keadaan rasa bersalah kerana merasakan sedikitnya usahanya buat ummat.Dalam tangisan kerinduan itu,bauan kasturi menerjah hidungnya.Dia tahu dan merasakan kehadiran Rasulullah.
"Wahai Rasulullah,sudikah engkau memaafkan aku kerana lemahnya aku dalam berjuang?”
Assalamualaika ya nabiyuna..
”— | (via gulagulagetah) |
Selasa, 16 Disember 2014
ORANG BERUNTUNG (1)
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
CUIT-CUIT UST KAY (CCUK) Isnin, 22 Safar 1436H. ORANG BERUNTUNG (1)
Tiada siapa yang suka rugi. Sebaliknya, semua orang suka untung walaupun tidak menetap di Bukit Beruntung atau di Pasir Tuntung. Alangkah untungnya sekiranya kita termasuk dalam golongan orang yang beruntung sebagaimana yang dinyatakan Al-Quran.
PENCERAHAN :
Antara golongan yang beruntung berdasarkan firman-firman Allah SWT ialah :
1) Orang yang selalu melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar :
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran : 104)
Antara golongan yang beruntung berdasarkan firman-firman Allah SWT ialah :
1) Orang yang selalu melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar :
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran : 104)
2) Orang mukmin yang selalu beramal saleh.
“Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam. (QS. Al-Mu’minun : 102-103)
“Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam. (QS. Al-Mu’minun : 102-103)
3) Orang yang berjihad dengan jiwa dan harta.
“Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan dan mereka itulah (pula) orang-orang yang beruntung.” (QS. At-Taubah : 88)
“Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan dan mereka itulah (pula) orang-orang yang beruntung.” (QS. At-Taubah : 88)
4. Mereka yang mengikut petunjuk Al-Quran.
“… Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-A’raf : 156-157)
“… Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-A’raf : 156-157)
5. Orang yang patuh kepada Rasulullah SAW.
Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan ; “Kami mendengar dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Nur : 51)
Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan ; “Kami mendengar dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Nur : 51)
6. Orang yang suka infak harta mereka.
“Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keredhaan Allah dan mereka itulah orang-orang beruntung.” (QS. Al-Rum : 38)
“Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keredhaan Allah dan mereka itulah orang-orang beruntung.” (QS. Al-Rum : 38)
7. Orang yang menjadikan al-Quran sebagai pedoman hidup.
“Alif Laam Miim. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah, menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. (iaitu) orang-orang yang mendirikan solat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat. Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Luqman : 1-5)
“Alif Laam Miim. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah, menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. (iaitu) orang-orang yang mendirikan solat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat. Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Luqman : 1-5)
8. Tentera Allah SWT.
“… Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.” (QS. Al-Mujadalah : 22)
“… Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.” (QS. Al-Mujadalah : 22)
9. Orang yang terlindung dari sifat kedekut.
“… Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr : 9)
“… Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr : 9)
10. Orang yang bertaubat.
“Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang soleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr : 67)
“Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang soleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr : 67)
11. Orang yang bertaqwa.
“… Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Baqarah : 1-5)
“… Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Baqarah : 1-5)
(SETELAH SELESAI JELAJAH PENANG, KEDAH DAN NEGERI SEMBILAN, TEMUI UST. KAY PULA DI JOHOR DALAM JELAJAH CUIT-CUIT USTAZ KAY’S DARI 17 - 19 DISEMBER INI. DAPATKAN BUKU CCUK DENGAN HARGA ISTIMEWA)
KESIMPULAN :
Untung dicari rugi dihindari. Untung dijanji oleh Mu Rabbi pasti syurga menanti. Sebaliknya rugi yang mengingkari di azab sakit tidak terperi. Wallahu a’lam - Esok kita bicara pula perihal orang beruntung yang ganjil, insya Allah ! Ukay’s (UST. HJ. KAMIL BIN SIDEK)
Untung dicari rugi dihindari. Untung dijanji oleh Mu Rabbi pasti syurga menanti. Sebaliknya rugi yang mengingkari di azab sakit tidak terperi. Wallahu a’lam - Esok kita bicara pula perihal orang beruntung yang ganjil, insya Allah ! Ukay’s (UST. HJ. KAMIL BIN SIDEK)
Isnin, 15 Disember 2014
ALLAH vs MANUSIA
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
CUIT-CUIT UST KAY (CCUK) Ahad, 21 Safar 1436H. ALLAH vs MANUSIA
Redha Allah vs Redha Manusia.
Cinta Allah vs Cinta Manusia.
Kehendak Allah vs Kehendak Manusia.
Pandangan Allah vs Pandangan.
Ciptaan Allah vs Ciptaan Manusia.
Hukum Allah vs Hukum Manusia.
Kuasa Allah vs Kuasa Manusia.
Kekayaan Allah vs Kekayaan Manusia.
Janji Allah vs Janji Manusia.
Hak Allah vs Hak Manusia.
Acuan Allah vs Acuan Manusia.
Cinta Allah vs Cinta Manusia.
Kehendak Allah vs Kehendak Manusia.
Pandangan Allah vs Pandangan.
Ciptaan Allah vs Ciptaan Manusia.
Hukum Allah vs Hukum Manusia.
Kuasa Allah vs Kuasa Manusia.
Kekayaan Allah vs Kekayaan Manusia.
Janji Allah vs Janji Manusia.
Hak Allah vs Hak Manusia.
Acuan Allah vs Acuan Manusia.
PENCERAHAN :
Kesemua perkara di atas merupakan tajuk-tajuk pilihan untuk CCUK hari ini. Semuanya sama sebenarnya. Perbandingan di antara kedua tidak boleh disamakan seperti perbezaan antara langit dan bumi, siang dan malam atau antara Thailand vs Malaysia ! Jauuuh…berbeza sama sekali.
Kesemua perkara di atas merupakan tajuk-tajuk pilihan untuk CCUK hari ini. Semuanya sama sebenarnya. Perbandingan di antara kedua tidak boleh disamakan seperti perbezaan antara langit dan bumi, siang dan malam atau antara Thailand vs Malaysia ! Jauuuh…berbeza sama sekali.
Lumrah manusia sentiasa hendak dilihat menarik dan menjaga adab mereka walau di mana mereka berada di hadapan orang sekeliling. Kalau boleh semuanya ingin nampak sempurna dan terbaik di mata manusia. Manusia umumnya akan menjaga tingkah laku demi menjaga nama baik dan maruah seperti di majlis keramaian, di pejabat dan sebagainya. Sepatutnya, kita sentiasa berbuat baik sama ada dilihat manusia atau pun tidak. Mencari redha Allah atau redha manusia?
Baginda SAW yang bermaksud :
“Sesungguhnya barangsiapa yang mencari redha Allah sedangkan manusia murka, maka Allah akan cukupkan baginya akan segalanya di dunia ini. Tetapi barangsiapa yang mencari keredhaan manusia dalam keadaan Allah murka, maka Allah menyerahkan nasibnya pada manusia.” (HR : At-Tirmizi)
“Sesungguhnya barangsiapa yang mencari redha Allah sedangkan manusia murka, maka Allah akan cukupkan baginya akan segalanya di dunia ini. Tetapi barangsiapa yang mencari keredhaan manusia dalam keadaan Allah murka, maka Allah menyerahkan nasibnya pada manusia.” (HR : At-Tirmizi)
Manusia mengaplikasikan peraturan dan hukum yang dicipta manusia sendiri, tetapi malangnya manusia lalai dalam mengaplikasikan peraturan yang hakiki yang dicipta oleh Yang Maha Penghukum iaitu Allah SWT. Manusia lupa untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang sebenarnya iaitu Undang-undang dan peraturan Allah SWT. Tetapi manusia lebih takut melanggar Undang-undang Jalanraya daripada undang-undang Allah SWT.
Takut ‘Punch Card’ pejabat merah bila pergi kerja tapi tak takut Punch Card malaikat ‘merah’ bila lambat tunaikan solat. Abdullah bin Mas’ud telah bertanya kepada Rasulullah SAW : “Apakah amalan yg paling disukai Allah SWT?” Sabda Rasulullah SAW : “Solat dengan menjaga waktunya.”. (HR : Bukhari)
(DAPATKAN BUKU CUIT-CUIT USTAZ KAY’S DI KEDAI-KEDAI BUKU SELURUH NEGARA)
صِبْغَةَ اللَّهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ
(Katakanlah wahai orang-orang yang beriman: “Agama Islam, yang kami telah sebati dengannya ialah) Acuan Allah yang mencorakkan seluruh kehidupan kami dengan corak Islam); dan siapakah yang lebih baik acuannya daripada Allah? (Kami tetap percayakan Allah) dan kepadaNyalah kami beribadat.” (QS. Al-Baqarah : 138)
Antara dua pilihan atau lebih, pilihan yang mana lebih menguntungkan untuk membawa kita ke kehidupan yang lebih baik di dunia dan di akhirat. Bagi kita umat Islam tentunya berkaitan dengan hidup di akhirat kelak. Maka jika menyentuh tentang pilihan kehidupan di akhirat tentunya kita mahukan syurga daripada neraka. Jika kita mahukan syurga, pastinya kita hanya mahukan perhatian Allah daripada perhatian manusia.
Jadi dalam pilihan kita, apa jenis pilihan pun, kita perlu utamakan pilihan yang berkaitan Allah. Pilihan yang tidak melanggar apa yang ditegah-Nya. Pilihan yang menjadikan kita lebih dekat dengannya. Selain dari itu adalah pilihan yang kedua ataupun mungkin pilihan yang salah.
KESIMPULAN :
Kita boleh membuat pilihan, tetapi tidak boleh memilih AKIBAT pilihan itu. Kita semua memahami hakikat ini jika kita berpijak di bumi yang nyata dan bukan dikhayalan yang memperdaya. Wallahu a’lam - Pilihlah Allah pada setiap masa maka Allah akan sentiasa pilih kita pada semua masa. Ukay’s (UST. HJ KAMIL BIN SIDEK)
Kita boleh membuat pilihan, tetapi tidak boleh memilih AKIBAT pilihan itu. Kita semua memahami hakikat ini jika kita berpijak di bumi yang nyata dan bukan dikhayalan yang memperdaya. Wallahu a’lam - Pilihlah Allah pada setiap masa maka Allah akan sentiasa pilih kita pada semua masa. Ukay’s (UST. HJ KAMIL BIN SIDEK)
SERONOKNYA JADI PENGANTIN..
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
CUIT-CUIT UST KAY (CCUK) Sabtu, 20 Safar 1436H. SERONOKNYA JADI PENGANTIN..
Seronoknya jadi pengantin, bila hari yang ditunggu-tunggu kini menjelang tiba.
Seronoknya jadi pengantin, bila akhirnya hari bahagia yang diimpi menjadi nyata.
Seronoknya jadi pengantin, bila saat kita dinikahkan bersama si dia.
Seronoknya jadi pengantin, bila hari ini kita menjadi tumpuan setiap mata.
Seronoknya jadi pengantin, bila jamuan, canopy, pelamin semuanya disedia adalah untuk kita.
Seronoknya jadi pengantin, bila akhirnya hari bahagia yang diimpi menjadi nyata.
Seronoknya jadi pengantin, bila saat kita dinikahkan bersama si dia.
Seronoknya jadi pengantin, bila hari ini kita menjadi tumpuan setiap mata.
Seronoknya jadi pengantin, bila jamuan, canopy, pelamin semuanya disedia adalah untuk kita.
PENCERAHAN :
Seronoknya jadi pengantin, bila kita didoakan oleh orang alim, orang soleh dalam munajatnya.
Seronoknya jadi pengantin, bila setiap tetamu yang hadir menadahkan tangan mengaminkan doa :
Seronoknya jadi pengantin, bila kita didoakan oleh orang alim, orang soleh dalam munajatnya.
Seronoknya jadi pengantin, bila setiap tetamu yang hadir menadahkan tangan mengaminkan doa :
الحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العَالَمِينَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيدَهُ يَا رَبَّـنَا لَكَ الحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيمِ سُلْطَانِكَ فَـلَكَ الحَمْدُ قَبْلَ الرِّضَا فَلَكَ الحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَا وَلَكَ الحَمْدُ إِذَا رَضِيتَ وَفَنَـيْنَا دَائِمًا سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلـِّمْ عَلَى سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الأَوَّلِينَ وَصَلِّ وَسَلـِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اللأَخِرِينَ وَصَلِّ وَسَلـِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِينَ وَصَلِّ وَسَلـِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى المَـَلإِ الأَعْلَى إِلَى يَوْمِ الدِّينِ وَصَلِّ وَسَلـِّمْ عَلَى جَمِيعِ الأَنْـبِيَاءِ وَالمُرْسَـلِينَ وَعَلَى المَلآئِكَةِ المُقَرَّبِينَ وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ مِنْ أَهْلِ السَّمَـٰوَاتِ وَالأَرَضِينَ.
وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَاتِـنَا وَهُـدَاتِنَا وَأَئِـمَّـتِنَا أَبِى بَكْرٍ وَعَمَرَ وَعُثْـمَانَ وَعَلِيَّ وَعَنْ سَـائِرِ أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ أَجْمَعِينَ، وَعَنِ التَّابِعِينَ وَتَابِعِى التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ وَاحْشُرْنَا وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا يَا مَوْلاَنَا ِلأَلآئِـكَ ذَاكِرِينَ وَلِنَعْمَآئِكَ شَاكِرِينَ وَعَلَى قَضَآئِكَ وَبَلآئِكَ وَقَدَرِكِ مِنَ الصَّابِرِينَ، وَمِنَ الحَلاَلِ مَرْزُوقِينَ وَعَنِ الحَرَامِ مَعْصُومِينَ، وَفِى الجِنَانِ مُنَعَّمِينَ وَعَنِ النِّـيرَانِ مُبَـعَّدِينَ، وَإِلَى وَجْهِكَ وَوَجْهِ نَبِيِّـكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَبِّ نَاظِرِينَ وَمَتَـمَتِّـعِينَ، رُدَّنَا اللَّهُمَّ إِلَيْـكَ مَرَدًّا جَمِيلاً (3 كالي)
"Ya Allah, pada hari yang penuh berkat ini, kami berhimpun di sini sebagai tanda kesyukuran kami atas nikmat-Mu bersempena dengan majlis perkahwinan yang diadakan oleh keluarga mempelai dengan selamat dan sempurna bagi pernikahan anakanda mereka.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim,
بَارَكَ اللهُ لَـكُمَا وَعَلَيْـكُمَا، وَفِي كُلِّ خَيْرٍ جَمَعَ بَيْـنَكُمَا، اَللَّهُمَّ أَلْـقِ بَيْنَـهُمَا المَحَبَّـةَ وَالوِدَادَ، وَاهْدِهِمَا سَبِيلَ التَّـقْوَى وَالرَّشَادِ، وَطَوِّلْ أَعْمَارَهُمَا فِي رَغَدِ العَيْـشِ وَالسُّرُورِ، وَدَوَامِ الهَنَآءِ وَانْشِرَاحِ الصُّدُورِ، وَاجْمَعْ بَيْـنَهُمَا عَلَى كَمَالِ الوِفَاقِ وَالإِئْتِلاَفِ، وَاجْعَلْهُمَا مِنْ أَهْلِ القَنَاعَةِ وَالعَفَافِ، وَارْزُقْهُمَا النَّـسْلَ الصَّالِحَ مِنَ البَنَاتِ وَالأَوْلاَدِ، حَتَّى يَرَوُ الأَسْبَاطَ وَالأَحْفَادَ.
Semaikanlah kepada kedua pengantin perasaan kasih sayang yang berpanjangan. Tunjukkanlah kepada keduanya jalan petunjuk dan taqwa. Lanjutkan umur keduanya di dalam kehidupan bahagia dan menggembirakan. Sentiasa dalam ketenangan dan berlapang dada. Himpunkanlah di antara keduanya persefahaman dan kemesraan, dan jadikanlah hidup keduanya sentiasa merasa Qana‘ah (kecukupan) dan terpelihara dari segala godaan. Kurniakanlah Ya Allah! Kepada keduanya keturunan yang soleh dan solehah. Limpahkanlah Ya Allah! Keduanya nikmat yang berkat.
Luaskanlah kepada keduanya pintu rezeki- Mu. Peliharalah keduanya dan lindungilah Ya Allah dari fitnah-fitnah hidup. Jauhilah keduanya dari sifat-sifat mazmumah dan kurniakanlah keduanya peliharaan Mu dan keredha Mu Ya Allah dengan sifat-sifat mahmudah.
Ya Allah kurniakanlah restu dan kasih sayang di antara kedua pengantin ini serta eratkan hubungan keduanya sepertimana telah Engkau hubungkan di antara air & tanah, Nabi Adam & Hawa, Nabi Ibrahim & Siti Hajar, seperti Nabi Ayub & Rahmah, Nabi Musa & Safurah, Nabi Sulaiman & Puteri Balqis dan seperti Baginda Nabi Muhammad SAW & Khadijah.
Ya Allah, satukanlah keduanya dalam taufiq, hidayah, inayah dan barakah-Mu. Semoga dengan penyatuan mereka berdua dan kedua keluarga mereka, menjadi Nur ibadah yang didambakan pahala dari-Mu.”
اَللَّهُمَّ احْفَظْنَا بِالإِسْلاَمِ قَائِمِيْنَ، وَاحْفَظْنَا بِالإِسْلاَمِ قَاعِدِيْنَ، وَاحْفَظْنَا بِالإِسْلاَمِ رَاقِدِيْنَ، وَلاَ تُشَمِّتْ بِنَا أَعْدَاءً وَلاَ حَاسِدِيْنَ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـئَلُكَ الصِّحَّةَ وَالعِفَّةَ وَالأَمَانَةَ وَحُسْنَ الخُلُقِ وَالرِّضَا بِالقَدَرِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيـِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ وَالحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـئَلُكَ الصِّحَّةَ وَالعِفَّةَ وَالأَمَانَةَ وَحُسْنَ الخُلُقِ وَالرِّضَا بِالقَدَرِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيـِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ وَالحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ.
Tak seronoknya jadi pengantin, bila baju yang di tempah dah tak muat, sendat dan padat.
Tak seronoknya jadi pengantin, bila majlis walimah menjadi tak berkat bila telah bercampur dengan hiburan maksiat.
Tak seronoknya jadi pengantin, bila ketika itu percampuran lelaki dan perempuan menjadi ikhtilat.
Tak seronoknya jadi pengantin, bila hutang keliling pinggang masa buat persiapan dulu berbelanja langsung tak beringat.
Tak seronoknya jadi pengantin, bila majlis walimah menjadi tak berkat bila telah bercampur dengan hiburan maksiat.
Tak seronoknya jadi pengantin, bila ketika itu percampuran lelaki dan perempuan menjadi ikhtilat.
Tak seronoknya jadi pengantin, bila hutang keliling pinggang masa buat persiapan dulu berbelanja langsung tak beringat.
KESIMPULAN :
Seronok dan tak seronoknya jadi pengantin bergantung bagaimana kita jadikan majlis kita itu mengikut syariat Allah SWT atau pun tidak. Tepuk poket tanya iman. Wallahu a”lam - Kahwin ini bukannya seronok, malah beronok-ronok kalau kita dapat redha Ilahi. Ukay’s (UST. HJ. KAMIL SIDEK. Penceramah Jemputan AL-HIDAYAH TV3 dan BISMILLAH TV9 : 0192319872)
Seronok dan tak seronoknya jadi pengantin bergantung bagaimana kita jadikan majlis kita itu mengikut syariat Allah SWT atau pun tidak. Tepuk poket tanya iman. Wallahu a”lam - Kahwin ini bukannya seronok, malah beronok-ronok kalau kita dapat redha Ilahi. Ukay’s (UST. HJ. KAMIL SIDEK. Penceramah Jemputan AL-HIDAYAH TV3 dan BISMILLAH TV9 : 0192319872)
MASJID KU MASJID MU JUA…
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
CUIT-CUIT UST KAY (CCUK) Jumaat, 19 Safar 1436H. MASJID KU MASJID MU JUA…
Masjid seharusnya dijadikan sebagai pusat aktiviti kemasyarakatan yang mampu menggalakkan umat Islam supaya bersatu dalam segala aspek. Sesiapapun tidak sepatutnya menjadikan masjid tempat memenuhi sesuatu agenda peribadi atau agenda mana-mana pihak yang tidak baik.
(DAPATKAN BUKU CUIT-CUIT USTAZ KAY’S DI KEDAI-KEDAI BUKU SELURUH NEGARA)
PENCERAHAN :
Ketika Rasulullah SAW dan para sahabatnya berhijrah dari kota Makkah ke Kota Madinah, baginda singgah di suatu tempat yang dikenali sebagai Quba’. Disinilah Rasulullah SAW membangunkan sebuah Masjid yang diberi nama Masjid Quba’ iaitu Masjid terawal yang telah dibina pada zaman Rasulullah SAW dan begitu juga ketika sampai di Madinah, baginda membangunkan Masjid Nabawi. Ini semua menunjukkan bahawa Masjid mempunyai kedudukan yang tinggi bagi umat Islam.
Ketika Rasulullah SAW dan para sahabatnya berhijrah dari kota Makkah ke Kota Madinah, baginda singgah di suatu tempat yang dikenali sebagai Quba’. Disinilah Rasulullah SAW membangunkan sebuah Masjid yang diberi nama Masjid Quba’ iaitu Masjid terawal yang telah dibina pada zaman Rasulullah SAW dan begitu juga ketika sampai di Madinah, baginda membangunkan Masjid Nabawi. Ini semua menunjukkan bahawa Masjid mempunyai kedudukan yang tinggi bagi umat Islam.
Di zaman Rasulullah SAW Masjid menjadi tempat untuk meningkatkan iman para sahabatnya. Masjid diimarahkan sepenuhnya untuk perkembangan dan kemajuan umat Islam. Allah SWT berfirman dalam al-Quran :
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا الله َ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan solat, menunaikan zakat, dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah, maka diharapkan mereka menjadi golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah : 18)
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan solat, menunaikan zakat, dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah, maka diharapkan mereka menjadi golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah : 18)
Kesempurnaan Islam sebagai ad-Din telah berjaya digambarkan oleh Rasulullah SAW dengan memberikan peranan dan memfungsikan masjid seoptima mungkin. Antaranya baginda SAW telah menjadikan masjid sebagai tempat seperti berikut:
1) Pusat ibadah
2) Pusat pendidikan dan pengajaran,
3) Pusat penyelesaian permasalahan umat dalam aspek hukum (keadilan)
4) Pusat penjanaan ekonomi umat Islam
5) Pusat informasi Islam
6) Pusat latihan ketenteraan
2) Pusat pendidikan dan pengajaran,
3) Pusat penyelesaian permasalahan umat dalam aspek hukum (keadilan)
4) Pusat penjanaan ekonomi umat Islam
5) Pusat informasi Islam
6) Pusat latihan ketenteraan
Ringkasnya, pada zaman Rasulullah SAW, masjid dijadikan sebagai pusat peradaban Islam. Manakala individu-individu yang mengimarahkan masjid dipuji oleh Allah SWT sebagai golongan yang menyucikan diri mereka dari maksiat zahir dan batin. Firman Allah SWT yang bermaksud :َ
"Kerana sesungguhnya masjid (Quba’ yang engkau bina wahai Muhammad), yang telah didirikan di atas dasar taqwa dari mula, sudah sepatutnya engkau sembahyang padanya. Di dalam masjid itu ada orang-orang lelaki yang suka membersihkan (mensucikan) dirinya; dan Allah Mengasihi orang-orang yang membersihkan diri mereka (zahir dan batin). (QS. At-Taubah : 108)
Hari ini masjid menjadi rebutan pelbagai pihak untuk menguasainya. Bila mana ia telah mula diinstitusikan dan yang memegang jawatan berelaun tetap bulanan. Memang ada kebaikannya tetapi tetap ada juga keburukannya. Bukan lagi soal amanah dan kerana Allah tetapi kerana jawatan dan ganjaran. Yang terpilih menguasai sepenuhnya, yang tak terpilih rasa tersisih sepenuhnya. Namun, masih ada juga yang ahli kariah masjid yang berebut untuk menolak sebarang jawatan dan bukan sebaliknya. Berat amanah tu… Jika tidak ditunaikan sebaik mungkin, tak berbaloi dengan RM yang diperolehi dari jawatan itu.
Hanya mereka yang menjiwai erti kesatuan atau perpaduan yang sentiasa terbuka minda, berlapang dada serta saling menghormati antara satu sama lain. Umat yang memahami harga sesebuah perpaduan yang tiada ternilai harganya pasti tidak akan membuat desakan yang boleh menerbitkan bibit-bibit permusuhan yang boleh meranapkan kesatuan ummah. Masjid mampu menyatukan…
KESIMPULAN :
Tak kira mahal macam mana atau branded atau tidak pun kasut, sandal atau selipar yang dipakai, masuk sahaja ke masjid tetap kena tinggalkan di luar. Tak kira kita datang dari arah mana, bila masuk ke dalam masjid kita akan sama-sama mengadap ke arah yang sama, kiblat. Tak kira apa warna baju yang kiya pakai, biru pekat, hijau, biru muda ataupun warna merah sekalipun kita akan berbaris dalam saff yang sama. Menjadi makmum pada imam yang sama. Hanya melalui roh dan semangat inilah, umat Islam mampu terus hidup dalam suasana yang aman, tenteram dan bersatu padu.
Tak kira mahal macam mana atau branded atau tidak pun kasut, sandal atau selipar yang dipakai, masuk sahaja ke masjid tetap kena tinggalkan di luar. Tak kira kita datang dari arah mana, bila masuk ke dalam masjid kita akan sama-sama mengadap ke arah yang sama, kiblat. Tak kira apa warna baju yang kiya pakai, biru pekat, hijau, biru muda ataupun warna merah sekalipun kita akan berbaris dalam saff yang sama. Menjadi makmum pada imam yang sama. Hanya melalui roh dan semangat inilah, umat Islam mampu terus hidup dalam suasana yang aman, tenteram dan bersatu padu.
Wallahu a’lam - Kita disuruh mengimarahkan masjid bukan ‘marahkan’ masjid bila tidak dapat apa-apa jawatan yang diidamkan. Allahu Allah… Ukay’s ( UST. HJ. KAMIL SIDEK)
DAULAT TUANKU… ALLAHU AKBAR !
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
CUIT-CUIT UST KAY (CCUK) Khamis, 18 Safar 1436H. DAULAT TUANKU… ALLAHU AKBAR !
Rasulullah SAW ketika menggali parit dalam peperangan Khandaq telah bersabda ; “Kota Konstantinopel (kini Istanbul) akan jatuh ke tangan tentera Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja, tenteranya adalah sebaik-baik tentera…” (HR : Imam Ahmad)
PENCERAHAN :
Sejak dari itu, umat Islam telah berlumba-lumba beberapa kali untuk membebaskan Konstantinopel bagi mendapatkan penghormatan yang dijanjikan oleh Allah SWT dalam hadis tersebut. Walau bagaimanapun, kesemua kempen yang dilancarkan menemui kegagalan. Di antaranya, 5 kempen di zaman Kerajaan Umaiyyah, 1 kempen di zaman Kerajaan Abbasiyyah dan 2 kempen di zaman Kerajaan Uthmaniyyah di Turki.
Sejak dari itu, umat Islam telah berlumba-lumba beberapa kali untuk membebaskan Konstantinopel bagi mendapatkan penghormatan yang dijanjikan oleh Allah SWT dalam hadis tersebut. Walau bagaimanapun, kesemua kempen yang dilancarkan menemui kegagalan. Di antaranya, 5 kempen di zaman Kerajaan Umaiyyah, 1 kempen di zaman Kerajaan Abbasiyyah dan 2 kempen di zaman Kerajaan Uthmaniyyah di Turki.
Seorang sahabat Nabi SAW iaitu Abu Ayub Al-Ansari r.a telah syahid dan dimakamkan di bawah dinding kubu Kota Constantinople di atas wasiat beliau sendiri. Ketika penghujung hayatnya, apabila ditanya kenapa beliau ingin dimakamkan di situ maka beliau menjawab; “Aku ingin mendengar derapan tapak kaki kuda sebaik-baik raja yang akan mengetuai sebaik-baik tentera semasa mereka membebaskan Konstantinopel.”
Hadis Nabi SAW ini hanya dapat direalisasikan hampir 800 tahun kemudiannya oleh seorang Sultan yang terbaik iaitu Sultan Muhammad Al-Fateh, khalifah ke-7 Kerajaan Uthmaniyyah dengan 150,000 orang bala tentera terbaik baginda. Janji Allah pasti benar bagi sesiapa yang mengimani-Nya.
'Ibrah terpenting yang boleh diambil daripada kisah 'SULTAN' ini adalah, kita boleh melihat sendiri, baginda telah membuktikan kepada seluruh dunia bahawa baginda telah bersaksi dan sanggup terkorban semata-mata hanya untuk Allah SWT. Sejak dari kecil, Sultan Muhammad Al-Fateh telah dididik oleh bapanya Sultan Murad, Khalifah Empayar Turki Uthmaniyah ke-6 dengan didikan Islam yang sempurna. Subhanallah…! Sultan yang mendapat Tarbiyah Islamiyah… Sultan yang soleh pasti doa baginda tiada hijab di sisi Allah.
Sultan ini juga sentiasa mendampingi dan didampingi oleh ulama’ yang tersohor pada zaman tersebut. Ternyata apabila Sultan yang cenderung kepada kehidupan beragama, maka bertambah kasih dan dekat pertolongan Allah SWT kepada baginda. Baginda telah menghafaz al-Quran sejak kecil dan diajarkan dengan ilmu agama tanpa sedikit pun meninggalkan ilmu-ilmu Kepimpinan, Sains dan Teknologi serta ilmu Peperangan pada zaman itu disamping disemai dengan cita-cita dan semangat jihad yang tinggi untuk Islam.
(DAPATKAN BUKU CUIT-CUIT USTAZ KAY’S YANG SEDANG HOT DI PASARAN SELURUH NEGARA SEBELUM KEHABISAN & KEMPUNAN)
Bagaimana Sultan Muhammad Al-Fateh mendidik dan mentarbiyah para tentera baginda agar mentaati Allah dalam apa jua keadaan terutamanya dalam bab melaksanakan Syariat Allah. Inilah peranan sebenar Sultan sebagai Ketua Agama Islam di sesebuah negeri. Sultan Muhammad Al-Fateh telah membuktikan bahawa baginda adalah individu yang menepati hadis tersebut.
Islam yang sampai kepada Sultan Muhammad Al-Fateh adalah Islam yang sama sampai kepada kita dan sepatutnya kita boleh menjadi sehebat baginda atau sekurang-kurangnya sehebat tentera-tentera baginda. Semoga kita tergolong dalam golongan yang memahami, menghayati dan mengamalkan Islam seperti Sultan Muhammad Al-Fateh ini. Aamiin Ya Rabb !
KESIMPULAN :
Hari ini patik, Ust. Kay ingin mengucapkan Selamat Menyambut Hari Keputeraan Ke 69, Duli Yang Maha Mulia Sultan Sharafuddin Idris Shah Alhaj Ibni Almarhum Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah Alhaj, Sultan Selangor Darul Ehsan. Wallahu a’lam - Semoga Tuanku sentiasa di bawah perlindungan dan kerahmatan Allah SWT, mendapat taufiq dan hidayah serta inayah dengan diberikan kekuatan untuk memerintah Negeri Selangor Darul Ehsan seumpama Sultan Muhammad Al-Fateh. Insya Allah, Daulat Tuanku, Allahu Akbar ! Ukay’s (UST. HJ KAMIL BIN SIDEK)
Hari ini patik, Ust. Kay ingin mengucapkan Selamat Menyambut Hari Keputeraan Ke 69, Duli Yang Maha Mulia Sultan Sharafuddin Idris Shah Alhaj Ibni Almarhum Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah Alhaj, Sultan Selangor Darul Ehsan. Wallahu a’lam - Semoga Tuanku sentiasa di bawah perlindungan dan kerahmatan Allah SWT, mendapat taufiq dan hidayah serta inayah dengan diberikan kekuatan untuk memerintah Negeri Selangor Darul Ehsan seumpama Sultan Muhammad Al-Fateh. Insya Allah, Daulat Tuanku, Allahu Akbar ! Ukay’s (UST. HJ KAMIL BIN SIDEK)
HOSPITAL PECAH TANAH !
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
CUIT-CUIT UST KAY (CCUK) Selasa, 16 Safar 1436H. HOSPITAL PECAH TANAH !
Semalam Ust. Kay ada appointment dengan doktor pakar di Hospital Sungai Buloh berkaitan masalah usus perut. Mencari parkir kereta sahaja hampir satu jam. Di hospital pula penuh sesak dengan orang sakit. Teringat pula Ust. Kay dengan kata-kata seorang menteri dari Daerah Kuala Selangor (ketika itu) menjelang setiap kali Pilihan Raya Umum, akan dibuka ‘Hospital Baharu’. Pecah tanah pun dilakukan, ramai yang percaya dan mengundi menteri itu balik untuk kesekian kalinya.
PENCERAHAN :
Ust. Kay tak salahkan menteri tu 100%. Sebab realitinya orang kita memang suka ditipu. Malah rasa seronok dan gembira ditipu, bukannya marah. Contoh, tonton sinetron Indonesia atau filem-filem Hindustan sehingga menangis-nangis walhal tahu itu hanya lakonan semata-mata.
Ust. Kay tak salahkan menteri tu 100%. Sebab realitinya orang kita memang suka ditipu. Malah rasa seronok dan gembira ditipu, bukannya marah. Contoh, tonton sinetron Indonesia atau filem-filem Hindustan sehingga menangis-nangis walhal tahu itu hanya lakonan semata-mata.
Bila orang kata wajahnya cantik atau tampan pasti suka berbanding secara jujur dikatakan wajahnya banyak jerawat dan jeragat. Tidak dapat dinafikan pada zaman ini kebanyakan orang terpaksa hidup dalam kepura-puraan. Kononnya kerana untuk jaga hati kawan, isteri, malah pemimpin mereka terpaksa berbohong dalam istilah yang menghalalkan tindakan tersebut dan dinamakan “Bohong Sunat.”
Kalau dalam keluarga, kadang-kadang si anak meminta dibelikan sesuatu dari ayah yang perkara itu tidaklah mustahak sangat. Namun si ayah tidak menolak permintaan itu, sebaliknya berkata si ayah, “Ayah akan belikan nanti ya !.” Jawab si ayah sekadar berniat menghentikan rengekan anaknya itu.
“Malam ni jemput ke rumah, saya buat kenduri arwah sedikit,” Kata seorang penduduk di sebuah taman perumahan. “Tengoklah kalau saya sempat balik, sebab ada kerja di luar hari ini,” Jawab jirannya. Sebenarnya cakap-cakap seperti di atas bagi orang Melayu ialah “Bohong Sunat” atau “Cakap Berlapik”. Confirm jirannya itu tidak akan datang pada malam tersebut ! Ia sama dengan kalimah “Insya Allah” bagi orang Melayu.
Berdasarkan konsep sunat itulah sebahagian besar masyarakat Melayu menggunakannya secara berleluasa. Persoalannya, benarkah wujud “Bohong Sunat” dalam Islam? Kalau bohong pada dasarnya haram bagaimana pula boleh jadi sunat? Kalau begitu tentu ada juga Bohong Harus, Bohong Makruh kalaupun tak Bohong Wajib ! Jelasnya istilah tersebut tidak tepat pada konsep yang sebenarnya.
Kesan pembohongan itu tetap akan diambil kira oleh Allah SWT. Maka jika natijahnya mendorong kepada keburukan maka seseorang yang berbohong itu tetap berdosa. Sebaliknya jika kesannya menjurus ke arah kebaikan, pasti dia akan beroleh pahala pula. Insya Allah…
Secara asasnya, Islam melarang perbuatan bohong, akan tetapi, terdapat beberapa situasi yang dibenarkan untuk kita berbohong. Hal-hal yang darurat, mendamaikan dua orang yang sedang bergaduh, menyelamatkan orang daripada dizalimi dan situasi-situasi yang mendesak sehingga tidak dapat dielakkan untuk berbohong. Baginda SAW bersabda :
لَيْسَ الْكَذَّابُ الَّذِي يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ، وَيَقُولُ خَيْرًا وَيَنْمِي خَيْرًا» قَالَ ابْنُ شِهَابٍ: وَلَمْ أَسْمَعْ يُرَخَّصُ فِي شَيْءٍ مِمَّا يَقُولُ النَّاسُ كَذِبٌ إِلَّا فِي ثَلَاثٍ: الْحَرْبُ، وَالْإِصْلَاحُ بَيْنَ النَّاسِ، وَحَدِيثُ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ وَحَدِيثُ الْمَرْأَةِ زَوْجَهَا
“Orang yang mendamaikan diantara manusia (yang bertelagah) bukanlah pembohong, dia menyampaikan yang baik-baik dan berkata yang baik-baik”
Berkata Ibn Syihab ; ”Aku tidak mendengar Rasulullah SAW mengharuskan manusia berbohong dalam tutur katanya melainkan dalam tiga perkara : Dalam peperangan, mendamaikan manusia yang bergaduh, kata-kata (pujian) suami kepada isteri dan isteri kepada suami .” (HR : Muslim)
Oleh itu, memang terdapatnya bohong yang diharuskan oleh Islam dalam beberapa perkara seperti yang disebutkan di dalam hadis yang saya nukilkan diatas iaitu ;
1) Berbohong di dalam peperangan, taktik dan muslihat harus digunakan untuk menjatuhkan semangat pihak musuh, menjadikan pihak musuh lemah untuk mara melawan. Namun, hal ini tidaklah boleh digunakan didalam kancah politik, berbohong untuk menjatuhkan maruah pihak lawan, demi meraih undi dan sokongan rakyat. Ia sama sekali tidak termasuk dalam keharusan yang diizinkan oleh Rasulullah SAW
2) Mendamaikan dua pihak yang bertelagah, diharuskan untuk orang tengah yang mendamaikan dua pihak yang bergaduh berbohong agar mereka berdamai dan kembali sayang menyayangi. Juga termasuk didalam bahagian ini, untuk menyelamatkan seseorang daripada dizalimi. Contoh, menyelamatkan seseorang yang bersembunyi daripada dikejar oleh orang yang hendak membunuhnya.
3) Kata-kata yang menyeronokkan pasangan suami isteri, seperti si suami berkata pada isterinya, ”Sedapnya masakan awak..” atau si isteri berkata pada suaminya, ”Abang lah lelaki paling gagah didunia.”
KECUALI, baginda SAW sangat melarang kita berdusta atas namanya untuk tujuan apa sekalipun dengan Hadis Palsu. Walaupun niat orang tersebut baik, untuk menggalakkan manusia melaksanakan amalan soleh dan kebaikan, atau mencegah manusia dari melakukan maksiat, ia tetap juga sama sekali dilarang. Kata baginda SAW :
لاَ تَكْذِبُوا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَلِجِ النَّارَ
“Janganlah kamu berbohong keatas ku, sesungguhnya, sesiapa yang berbohong keatas ku, masuklah dia kedalam neraka” (HR : Bukhari)
KESIMPULAN :
Tak sabar nak melihat ‘Hospital Pecah Tanah’ tu benar-benar berdiri megah, jiran itu benar-benar pergi kenduri di lain kali dan si ayah belikan si anak apa yang dihajatinya bila sudah berkemampuan suatu hari nanti. Wallahu a’lam - Pernah ‘bohong sudah sunat’ untuk mendapat saff orang dewasa. Ukay’s (UST. HAJI KAMIL SIDEK. Sedia menerima undangan ceramah keseluruh negara bersama Buku CCUK. Tel: 0192319872)
Tak sabar nak melihat ‘Hospital Pecah Tanah’ tu benar-benar berdiri megah, jiran itu benar-benar pergi kenduri di lain kali dan si ayah belikan si anak apa yang dihajatinya bila sudah berkemampuan suatu hari nanti. Wallahu a’lam - Pernah ‘bohong sudah sunat’ untuk mendapat saff orang dewasa. Ukay’s (UST. HAJI KAMIL SIDEK. Sedia menerima undangan ceramah keseluruh negara bersama Buku CCUK. Tel: 0192319872)
KITA KALAH LAGI…
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
CUIT-CUIT UST KAY (CCUK) Isnin, 15 Safar 1436H. KITA KALAH LAGI…
(Tolong forwardkan CCUK kali ini kepada Tuan Dollah Salleh, kepada semua pemain dan peminat Bola Sepak Malaysia. Awal-awal lagi Ust. Kay nak bagitau, CCUK kali ini memang panjang sebab nak pujuk hati-hati yang luka. Cuma, ‘JANGAN KALAH’ dengan berhenti membacanya sebelum selesai… Bacapun malas, macam mana nak menang?)
Mencari-cari hikmah di sebalik kekalahan kerana redha atau sukar untuk menerima kegagalan? Kemudian selalunya kita akan pujuk hati kita dengan berkata ; “Sebenarnya kita menang dalam kalah.” Atau dengan kata-kata yang lebih klise ; “Kita tetap menang pada semangat walaupun kita kalah pada keputusan.”
Kalah tetap kalah, sudah kalah mengaku sajalah kita kalah! Ust. Kay teringat semangat seorang Motivator berbangsa Cina yang menulis sebuah buku bertajuk ‘Dare To Fail’ (Berani Gagal). Kalau tidak silap Ust. Kay, untuk menunjukkan keberanian beliau itu, beliau sering bertanding dalam pilihanraya umum sebagai Calon Bebas di Bukit Bintang walaupun tak pernah menang. Memang beliau terlalu ‘berani untuk kalah’ sebab tu asyik kalah saja…
PENCERAHAN :
Ramai orang merasa sangat kecewa apabila gagal atau tidak memiliki semangat lagi saat menerima sesuatu kekalahan. Bahkan terkadang kegagalan ini membawa emosi jiwa yang berlarut-larut dan akhirnya membawa kita dalam keadaan depresi dan merasa sangat tidak berguna. Kita lupa, kerana kegagalan itulah yang mungkin akan menjadikan kita sangat berjaya suatu hari nanti. 100 kejayaan yang Allah SWT telah beri tak pernah kita kenang berbanding hanya 1 atau 2 ujian kegagalan yang sangat kita kesali. Adilkah?
Ramai orang merasa sangat kecewa apabila gagal atau tidak memiliki semangat lagi saat menerima sesuatu kekalahan. Bahkan terkadang kegagalan ini membawa emosi jiwa yang berlarut-larut dan akhirnya membawa kita dalam keadaan depresi dan merasa sangat tidak berguna. Kita lupa, kerana kegagalan itulah yang mungkin akan menjadikan kita sangat berjaya suatu hari nanti. 100 kejayaan yang Allah SWT telah beri tak pernah kita kenang berbanding hanya 1 atau 2 ujian kegagalan yang sangat kita kesali. Adilkah?
Inilah yang dinamakan dinamika kehidupan. Di mana terkadang kekalahan itu juga memiliki makna yang dalam :
1. Dengan kekalahan, kita diterpa untuk lebih berusaha.
2. Dengan kekalahan, kita dipaksa untuk membuka mata kita terhadap punca kemenangan orang lain.
3. Dengan kekalahan, kita belajar untuk menerima dan bersikap rendah hati.
4. Dengan kekalahan, kita diharapkan bangkit semula.
5. Dengan kekalahan, kita dapat memuhasabah diri nilai kekuatan dan kelemahan diri.
1. Dengan kekalahan, kita diterpa untuk lebih berusaha.
2. Dengan kekalahan, kita dipaksa untuk membuka mata kita terhadap punca kemenangan orang lain.
3. Dengan kekalahan, kita belajar untuk menerima dan bersikap rendah hati.
4. Dengan kekalahan, kita diharapkan bangkit semula.
5. Dengan kekalahan, kita dapat memuhasabah diri nilai kekuatan dan kelemahan diri.
Hidup ini begitu indah, terlalu rugi sekiranya banyak waktu yang terbuang apabila hanya kekalahan dan kegagalan saja yang difikirkan. Banyak hal dalam hidup ini yang masih boleh kita capai. Mentari yang akan datang, pasti akan bersinar lebih indah bila kita tetap dengan semangat baru untuk bangkit dari setiap kekalahan ini.
Kegagalan adalah fitrah insani. Kenangi semula awal penghidupan kita sebagai seorang manusia. Budak kecil yang bermula dari tidak tahu apa-apa, tidak pandai berjalan, berlari. Langkah pertamanya adalah dengan mengesot, merangkak dan kemudian bertatih dan selalu terjatuh. Semasa ia kenal untuk berjalan ia mencuba bangun perlahan-lahan dan kadang-kadang terduduk sehinggalah ia tidak berputus asa untuk mencuba berkali-kali sehingga boleh berjalan betul dan berlari.
Lihat sirah Rasulullah SAW berdakwah selama 23 tahun untuk menyampaikan ajaran Islam. Tetapi baginda tidak pernah mengaku kalah. Padahal di peringkat permulaan dakwah baginda hanya terdapat ramai orang yang miskin dan hamba abdi yang lemah. Tetap juga baginda tetap meneruskan tugasnya dengan penuh amanah walaupun tahu di hadapannya banyak sekali kesusahan yang bakal diterimanya. Kerana ia tahu Allah sentiasa bersama-sama orang yang sabar.
Begitu juga dalam setiap peperangan, sememangnya akan berlaku menang dan kalah. Tetapi kita lihat kepada semangat jihad para pejuang Islam yang ikhlas mereka mengatakan ; “Sama ada syahid atau menang!” Kekalahan adalah sebagai satu motivasi untuk membangkitkan semangat. Dan hasilnya, ketika itu Islam gemilang sehingga menguasai 2/3 dunia.
Mungkin kita boleh mengambil semangat tokoh bukan Islam seperti Thomas Alvi Edison, telah mencuba sehingga 1,000 kali sebelum berjaya menghidupkan lampu dan dia berbangga kerana di dalam percubaan (dibaca kegagalan), beliau berkata : “Aku bukan gagal, tetapi aku telah menjumpai 999 sebab yang menjadikan ia tidak menyala!”
Sekali gagal, atau berkali-kali gagal bukanlah menunjukkan kita telah gagal selama-lamanya. Kerana kejayaan itu diukur dengan usaha kita bangun dari kegagalan. Orang yang gagal yang sebenarnya adalah orang yang tidak mahu berusaha, yang tidak mampu bangkit dari kekalahan. (ayat-ayat skema!)
Kata Pak Hamka : “Jangan takut jatuh, kerana yang tidak memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, kerana yang tidak pernah gagallah yang tidak pernah cuba melangkah. Jangan takut salah, kerana dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua”. Allah berfirman :
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱصۡبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu dan bersedialah serta bertaqwalah kamu kepada Allah, supaya kamu berjaya”. (QS. Ali Imran: 200)
Ambillah ‘ibrah dari Perang Uhud. Maka kita tidak boleh lari daripada membicarakan hikmah besar di sebalik kekalahan umat Islam dalam peperangan tersebut. Sebelum itu, kita mungkin kesal, marah apabila kemenangan yang hampir-hampir dapat digenggam akhirnya terlepas. Ia akibat sikap gelojoh terhadap harta rampasan perang telah menyebabkan tercatat satu luka besar pada sejarah - ‘Kekalahan umat Islam’.
Namun seperti yang diketahui, semua yang berlaku itu ada hikmah-hikmah besar yang tersembunyi. Kekecewaan yang menyelubungi di kalangan umat Islam akibat kalah dalam perang tersebut dapat ‘dipujuk’ dengan turunnya ayat-ayat MOTIVASI hebat dari al-Quran yang tidak sahaja indah pada bahasa tetapi memberi keinsafan dan kesedaran apabila kita menghayatinya selain kita kembali kuat untuk tidak lagi berkeluh kesah akibat kekalahan yang lalu :
MOTIVASI 1. “Dan janganlah kamu merasa lemah (dalam perjuangan mempertahan dan menegakkan Islam), dan janganlah kamu berdukacita (terhadap apa yang akan menimpa kamu), padahal kamulah orang-orang yang tertinggi (mengatasi musuh dengan mencapai kemenangan) jika kamu orang-orang yang (sungguh-sungguh) beriman. (QS. Ali-Imran: 139)
MOTIVASI 2. “Jika kamu (dalam peperangan Uhud) mendapat luka (tercedera), maka sesungguhnya kaum (musyrik yang mencerobohi kamu) itu telah (tercedera juga dan) mendapat luka yang sama (dalam peperangan Badar). Dan demikian itulah keadaan hari-hari (dunia ini dengan peristiwa-peristiwa kemenangan atau kekalahan), kami gilirkan dia antara sesama manusia, (supaya menjadi pengajaran) dan supaya nyata apa yang diketahui Allah tentang orang-orang yang tetap beriman (dan yang sebaliknya), dan juga supaya Allah menjadikan sebahagian di antara kamu orang-orang yang mati syahid. Dan (ingatlah), Allah tidak suka kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Ali-Imran: 140)
Hebatnya Allah dalam mengembalikan semula semangat para pejuang Islam. Walaupun umat Islam di Madinah ketika itu dicerca dan dihina oleh para musuh ekoran kekalahan mereka di Perang Uhud, amat luar biasa apabila semua itu tidak menjadi kudis sedikitpun kepada mereka. Subhanallah…!
KESIMPULAN :
Tidak akan ada istilah GAGAL atau KALAH dalam perbendaharaan kata kita jika kita asyik berjaya atau menang sahaja. Perkataan itu diwujudkan untuk menyatakan bahawa hakikat KEGAGALAN dan KEKALAHAN memang ada. Wallahu a’lam - Ayuh bangkitlah wahai HARIMAU MALAYA ! Belang mu masih ada… jangan biarkan musuh mu main-mainkan ‘gigi taring’ mu yang semakin tumpul itu. Tak dapat gigit, ‘kemam’ je lah biar dia geli sampai kalah. Ukay’s (UST. HJ. KAMIL SIDEK. Sedia menerima undangan ceramah keseluruh negara untuk ‘Jelajah Bedah Buku CCUK’ Tel: 0192319872
Tidak akan ada istilah GAGAL atau KALAH dalam perbendaharaan kata kita jika kita asyik berjaya atau menang sahaja. Perkataan itu diwujudkan untuk menyatakan bahawa hakikat KEGAGALAN dan KEKALAHAN memang ada. Wallahu a’lam - Ayuh bangkitlah wahai HARIMAU MALAYA ! Belang mu masih ada… jangan biarkan musuh mu main-mainkan ‘gigi taring’ mu yang semakin tumpul itu. Tak dapat gigit, ‘kemam’ je lah biar dia geli sampai kalah. Ukay’s (UST. HJ. KAMIL SIDEK. Sedia menerima undangan ceramah keseluruh negara untuk ‘Jelajah Bedah Buku CCUK’ Tel: 0192319872
AWAK KAT MANE? AWAK, AWAK KAT MANE?
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
CUIT-CUIT UST KAY (CCUK) Ahad, 14 Safar 1436H. AWAK KAT MANE? AWAK, AWAK KAT MANE?
SUBANG JAYA – Seorang kanak-kanak perempuan berusia tiga tahun, *****************, meninggal dunia dipercayai akibat lemas selepas ditinggalkan lebih lima jam di dalam kenderaan ibunya di sebuah sekolah di sini, semalam.
Ketika kejadian, ibu mangsa, ************* bt. **********, 32, dikatakan bergegas menghadiri mesyuarat di sekolah berkenaan pada pukul 11 pagi, selepas menghantar adik perempuannya ke Lapangan Terbang Subang.
Beliau dikatakan tidak menyedari bahawa mangsa sedang tidur di kerusi bahagian belakang kereta kerana kebiasaannya ********** dihantar ke pusat penjagaan. Namun sejak dua hari kebelakangan ini, mangsa telah dijaga oleh ibu saudaranya.
*************** hanya menyedari bahawa anaknya itu berada di dalam kereta selepas dia kembali semula ke kenderaan itu pada pukul 5.30 petang. Sewaktu ditemui, mangsa sudah kaku dan mukanya bertukar kebiru-biruan. Mangsa terus dikejarkan ke klinik, namun doktor mengesahkan mangsa sudah meninggal dunia. Mayatnya dihantar ke Hospital Serdang untuk bedah siasat.
PENCERAHAN :
Petikan laporan akhbar di atas adalah kisah benar yang pernah dilaporkan berlaku di negara kita. Cuma nama mangsa dan ibu mangsa Ust. Kay padamkan supaya tidak mengaibkan mana-mana pihak dan menambahkan trauma kepada ibu mangsa lagi.
Itu anak lemas di atas faktor ketidaksengajaan (kelalaian) ibu mangsa. Tapi bagaimana pula anak-anak dara yang lemas dalam pelukan jantan durjana. Di mana ibu bapa mereka? Ada yang beralasan ; “Kami sudah memberikan didikan agama secukupnya kepada mereka Ustaz!, mereka dah besar panjang, pandai-pandailah mereka memilih jalan hidup mereka.”
Petikan laporan akhbar di atas adalah kisah benar yang pernah dilaporkan berlaku di negara kita. Cuma nama mangsa dan ibu mangsa Ust. Kay padamkan supaya tidak mengaibkan mana-mana pihak dan menambahkan trauma kepada ibu mangsa lagi.
Itu anak lemas di atas faktor ketidaksengajaan (kelalaian) ibu mangsa. Tapi bagaimana pula anak-anak dara yang lemas dalam pelukan jantan durjana. Di mana ibu bapa mereka? Ada yang beralasan ; “Kami sudah memberikan didikan agama secukupnya kepada mereka Ustaz!, mereka dah besar panjang, pandai-pandailah mereka memilih jalan hidup mereka.”
Betulkah jawapan seperti ini? Agak-agak terlepaskah penanggungjawaban tentang amanah kita sebagai ibu bapanya pada anak di Yaumul Mahsyar nanti? Allah terima tak jawapan seperti itu? CCUK semalam (tajuk : Buat Anak Pandai) ramai yang respon melahirkan rasa terkejut dengan bahasa yang agak kasar. Memang tujuan Ust. Kay agar ramai yang tercuit ! Namanya pun cuit-cuit… Kadangkala bila kita sampaikan sesuatu secara mendatar sahaja, tiada siapa yang peduli…
Siapa yang tak mahu anak-anak mereka menjadi anak yang soleh dan solehah. Amanah yang digalas mampu ditunaikan sebaik mungkin. Anak adalah amanah Allah yang sangat besar dan berat untuk dipikul oleh kedua ibu bapa. Bukan mudah untuk memastikan anak-anak kita menjadi insan yang berguna dalam zaman serba moden hari ini. Banyak rintangan yang perlu dihadapi untuk memastikan anak kita menjadi insan yang bertaqwa. Malah kita tak mampu untuk mengawasi mereka sepanjang 24 jam sehari, 30 hari sebulan dan 365 hari dalam setahun.
Ramai ibu bapa di luar sana yang gagal mendidik anak mereka menjadi manusia yang mempunyai akhlak yang baik. Contoh yang dapat kita lihat, ibu bertudung dan menutup aurat, tetapi anaknya membuka aurat dengan memperagakan pakaian yang ketat sehingga menampakkan bentuk tubuh mereka. Si ayah pula berkopiah dan sentiasa menunaikan solat di masjid, tetapi anaknya memakai seluar pendek dan tidak pernah sama sekali melakukan solat.
Ibu bapa seperti inilah yang lemah dan tidak mampu untuk melaksanakan segala amanah yang diberikan oleh Allah kepada mereka. Segala kesalahan mereka terhadap anak mereka akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak nanti. ‘TANGGUNGJAWAB’ bermaksud, tanggung di dunia dan jawab di akhirat. Sabda Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap penanggungjawab akan tanggungjawabnya, apakah mereka telah memeliharanya atau mensia-siakannya.” (HR : Ibnu Hibban)
“Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap penanggungjawab akan tanggungjawabnya, apakah mereka telah memeliharanya atau mensia-siakannya.” (HR : Ibnu Hibban)
Untuk melaksanakan amanah ini seperti mana yang dipertanggungjawabkan oleh Allah SWT, maka ibu bapa perlulah bersedia dari segi jasmani dan rohani seperti melengkapkan diri masing-masing dengan pengetahuan agama yang baik dan mengamalkan cara hidup Islam di dalam keluarga. Mudah-mudahan, dengan cara ini mampu melahirkan jenerasi Rabbani yang mempunyai jati diri Islam yang kuat dan tidak tergugat apabila mereka bercampur dengan masyarakat yang pelbagai sifatnya.
Alangkah baiknya kalau anak tersebut menjadi manusia yang berguna dan taat kepada Allah, dia akan menjadi harta yang sangat tidak ternilai berbandingkan dengan harta dunia yang lain, kerana anak yang soleh akan membantu ibu bapanya untuk masuk ke syurga Allah. Al-Afnaf Bin Qias menjawab apabila Khalifah Muawiyah bertanya kepadanya tentang anak :
“Wahai Amirul Mukminin! Adapun anak itu ialah buah hati kita, tulang belakang kita. Kita ini adalah bumi yang lebar tampanya berpijak, langit tempat mereka berlindung teduh dan bernaung dari kerananyalah berani kita menempuh kesukaran bagaimana sulit. Dari itu bila mereka meminta, berikan, bila mereka kecewa, senangkan hatinya agar di balasinya dengan cinta pula dan hargainya kepayahan kita.”
Cuba renungkan sejenak, di mana anak-anak kita berada sekarang ketika anda sedang membaca CCUK ini? Mereka dimana? Mereka-mereka dimana?
KESIMPULAN :
A.N.A.K =
ANUGERAH dan merupakan satu amanah Allah.
NIKMAT yang harus disyukuri bukan dikufuri.
ADIL pada peranan kita sebagai ibu bapanya.
KERJASAMA semua pihak agar anak kita berjaya. Wallahu a’lam - Kita dulu adalah anak juga kepada ibu bapa kita. Ukay’s (UST. HAJI KAMIL ANAK LELAKI BONGSU KEPADA HAJI SIDEK DAN HAJJAH SHARIPAH)
A.N.A.K =
ANUGERAH dan merupakan satu amanah Allah.
NIKMAT yang harus disyukuri bukan dikufuri.
ADIL pada peranan kita sebagai ibu bapanya.
KERJASAMA semua pihak agar anak kita berjaya. Wallahu a’lam - Kita dulu adalah anak juga kepada ibu bapa kita. Ukay’s (UST. HAJI KAMIL ANAK LELAKI BONGSU KEPADA HAJI SIDEK DAN HAJJAH SHARIPAH)
BUAT ANAK PANDAI !
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
CUIT-CUIT UST KAY (CCUK) Sabtu, 13 Safar 1436H. BUAT ANAK PANDAI !
Anak-anak adalah amanah dari Allah SWT dan Ia sebahagian dari ujian Allah SWT kepada kita hamba-hamba-Nya. Firman Allah SWT : “Harta benda dan anak-anak kamu hanyalah menjadi ujian dan di sisi Allah ada pahala yang besar.”
(QS. At-Taghabun : 15)
(QS. At-Taghabun : 15)
Sebagai ujian, Ia akan dipertanggungjawabkan. Orang yang malang ialah orang yang mempunyai banyak anak tetapi anak-anaknya tidak membawa kebaikan kepadanya di akhirat.
Rasulullah SAW diberitakan telah bersabda :
“Tahukah engkau siapakah orang yang mandul?” Berkata para sahabat : “Orang yang mandul ialah orang yang tidak mempunyai anak.” Lalu Rasulullah SAW bersabda : “Orang yang mandul itu ialah orang yang mempunyai ramai anak tetapi anak-anaknya itu tidak memberi manfaat kepadanya sesudah ia meninggal dunia.”
Rasulullah SAW diberitakan telah bersabda :
“Tahukah engkau siapakah orang yang mandul?” Berkata para sahabat : “Orang yang mandul ialah orang yang tidak mempunyai anak.” Lalu Rasulullah SAW bersabda : “Orang yang mandul itu ialah orang yang mempunyai ramai anak tetapi anak-anaknya itu tidak memberi manfaat kepadanya sesudah ia meninggal dunia.”
PENCERAHAN :
Ini mungkin disebabkan beberapa kelalaian dalam mendidik anak-anak, antaranya ialah :
1) Kurang berdoa
- Doa memohon zuriat yang baik
- Doa agar anak mengerjakan solat
- Doa agar anak patuh kepada Allah SWT
- Doa diberi zuriat yang menyejukkan mata.
- Doa supaya nama anak membawa kebaikan.
Ini mungkin disebabkan beberapa kelalaian dalam mendidik anak-anak, antaranya ialah :
1) Kurang berdoa
- Doa memohon zuriat yang baik
- Doa agar anak mengerjakan solat
- Doa agar anak patuh kepada Allah SWT
- Doa diberi zuriat yang menyejukkan mata.
- Doa supaya nama anak membawa kebaikan.
2) Banyak memberi ajaran tarhib (menakutkan) daripada targhib (dorongan atau motivasi)
Ajaran tarhib antara lain seperti :
- Menakutkan anak-anak dengan hantu.
- Menakutkan dengan tempat tinggi.
- Menakutkan dengan hutan rimba
- Menggunakan kekerasan dan paksaan.
Ajaran tarhib antara lain seperti :
- Menakutkan anak-anak dengan hantu.
- Menakutkan dengan tempat tinggi.
- Menakutkan dengan hutan rimba
- Menggunakan kekerasan dan paksaan.
3) Tidak tegas dalam mendidik anak-anak.
- Tidak menjadualkan kegiatan harian mereka.
- Terlalu memfokuskan anak-anak kepada sesuatu aktiviti saja mengikut selera ibu bapanya sendiri tanpa mengerti perasaan anak-anak.
- Tidak menjadualkan kegiatan harian mereka.
- Terlalu memfokuskan anak-anak kepada sesuatu aktiviti saja mengikut selera ibu bapanya sendiri tanpa mengerti perasaan anak-anak.
4) Menegur anak secara negatif.
- Mengeluarkan kata-kata kasar dan makian kepada anak-anak. (terutama sewaktu marah).
- Membandingkan anak-anak dengan anak-anak lain atau dengan anak orang lain ( lagi teruk..Kita sendiri tidak suka jika dibanding-bandingkan oleh anak kita dengan ibu bapa lain yang lebih hebat dari kita)
- Mengeluarkan kata-kata kasar dan makian kepada anak-anak. (terutama sewaktu marah).
- Membandingkan anak-anak dengan anak-anak lain atau dengan anak orang lain ( lagi teruk..Kita sendiri tidak suka jika dibanding-bandingkan oleh anak kita dengan ibu bapa lain yang lebih hebat dari kita)
5) Memberi didikan yang tidak seimbang antara jasmani, rohani dan intelektual. Pendidikan intelektual lebih dipentingkan daripada pendidikan rohani. Pendidikan intelektual biasanya diberikan posisi yang lebih besar. Sehingga tidak terjadi keseimbangan. Sanggup bayar RM400.00 - RM500.00 untuk kelas tuisyen BI dan Math, tapi merungut waktu nak bayar RM10.00 untuk kelas mengaji Al-Quran anak-anak. “Alaa.. Ustaz tu kan ikhlas… keretanya guna air paip je untuk bergerak….”
6) Kurang memberi sentuhan kepada semua anak-anak. Rasulullah SAW kerap dilihat mendukung cucu-cucunya dan mencium mereka. Diriwayatkan oleh Aisyah r.anha : Pada suatu hari Rasulullah SAW mencium Hassan atau Hussein bin Ali ra. Ketika itu Aqra bin Habis At-Tamimiy sedang berada di rumah baginda. Berkata Aqra : “Ya Rasulullah! Aku mempunyai 10 orang anak, tetapi aku belum pernah mencium seorang pun dari mereka.” Rasulullah melihat kepada Aqra kemudian bersabda : “Siapa yang tidak mengasihi tidak akan dikasihi.”’ (HR: Bukhari dan Muslim)
7) Penampilan diri yang kurang anggun dan kurang menarik.
Orang tua tidak menunjukkan cara berpakaian yang baik dan sesuai syara bila berada di rumah, iaitu berpakaian secara seenaknya atau berpakaian seksi di hadapan anak-anak. Contoh, Si Bapa suka tak pakai baju, Si Ibu pula 24 jam berkemban memanjang… Itu yang produktif tu!
Orang tua tidak menunjukkan cara berpakaian yang baik dan sesuai syara bila berada di rumah, iaitu berpakaian secara seenaknya atau berpakaian seksi di hadapan anak-anak. Contoh, Si Bapa suka tak pakai baju, Si Ibu pula 24 jam berkemban memanjang… Itu yang produktif tu!
8) Susunan rumah tangga yang tidak baik.
Ini mengakibatkan anak-anak terbawa-bawa sehingga besar. Contoh, tidak memanggil sesama adik-beradik mengikut pangkat umur mereka. Membiarkan mereka memanggil nama sahaja kepada abang atau kakak mereka.
Ini mengakibatkan anak-anak terbawa-bawa sehingga besar. Contoh, tidak memanggil sesama adik-beradik mengikut pangkat umur mereka. Membiarkan mereka memanggil nama sahaja kepada abang atau kakak mereka.
9) Membenarkan orang yang tidak baik perilaku, kesopanan dan akhlaknya masuk ke dalam rumah kita, baik dari kalangan rakan kita sendiri ataupun rakan anak-anak. Apabila kelalaian ini terjadi, maka akan memberikan contoh yang tidak baik kepada anak-anak yang sedang dalam pertumbuhan. Bila kita biarkan, mereka dapat signal yang salah bahawa perlakuan seperti itu diterima dan tak salah.
10) Kurang mengawasi rancangan-rancangan yang ditonton di TV ataupun video. Pengawasan dalam hal ini adalah penting kerana kebanyakan rancangan dari media hari ini menonjolkan akhlak yang kurang baik seperti pergaulan bebas lelaki dan perempuan, pakaian yang tidak menepati syara’ dan perbualan yang dapat merosak akhlak dan pemikiran anak-anak. Contoh, pakaian pelakon wanita dalam drama sinetron Indonesia dan Filipina, cukup untuk bukan sekadar si anak, malah si bapa untuk melekat dihadapan TV !
11) Terlalu bergantung kepada pembantu rumah (‘Bibik Indon’) untuk mendidik anak-anak. Sebagai ibu bapa kitalah yang akan diminta pertanggung jawaban di akhirat kelak akan anak-anak ini. Oleh itu, sepatutnya kita jadikan satu priority utama untuk memastikan anak-anak terdidik dengan didikan Islam yang sempurna. Bibik tu tak akan kena soal bila anak kita rosak satu hari nanti…
(BUKU CUIT-CUIT USTAZ KAY’S SUDAH BERADA DI PASARAN. SATU KOMPILASI HIMPUNAN CCUK EDISI PERTAMA TERBAIK!)
KESIMPULAN :
Jangan pandai ‘buat’ anak sahaja. Pandailah juga untuk menjadi ibu bapa yang cemerlang untuk anak-anak kita juga. Ingat! Kita menjadi ibu bapa bukan kerana kita ada anak, tetapi jadilah ibu bapa kerana Allah. Wallahu a’lam - Selamat ‘buat dan jaga’ anak ! Ukay’s (UST. HJ. KAMIL BIN SIDEK)
Jangan pandai ‘buat’ anak sahaja. Pandailah juga untuk menjadi ibu bapa yang cemerlang untuk anak-anak kita juga. Ingat! Kita menjadi ibu bapa bukan kerana kita ada anak, tetapi jadilah ibu bapa kerana Allah. Wallahu a’lam - Selamat ‘buat dan jaga’ anak ! Ukay’s (UST. HJ. KAMIL BIN SIDEK)
KIAMAT SEBELUM KIAMAT JUMAAT !
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
CUIT-CUIT UST KAY (CCUK) Jumaat, 12 Safar 1436H. KIAMAT SEBELUM KIAMAT JUMAAT !
Terdapat enam keistimewaan hari Jumaat iaitu:
1) Nabi Adam a.s dijadikan
2) Nabi Adam a.s dimasukkan ke Syurga
3) Nabi Adam a.s dikeluarkan dari Syurga
4) Nabi Adam a.s diwafatkan
5) Terdapat satu masa doa sangat makbul
6) Berlakunya hari Kiamat.
PENCERAHAN :
Jumaat merupakan hari yang selalu dikaitkan dengan berlakunya hari kiamat. Dalam suatu hadis, Nabi SAW bersabda maksudnya : “Pada hari Jumaat juga kiamat akan berlaku. Pada hari itu tidaklah seorang yang beriman meminta sesuatu daripada Allah melainkan akan dikabulkan permintaannya.” (HR: Muslim)
1) Nabi Adam a.s dijadikan
2) Nabi Adam a.s dimasukkan ke Syurga
3) Nabi Adam a.s dikeluarkan dari Syurga
4) Nabi Adam a.s diwafatkan
5) Terdapat satu masa doa sangat makbul
6) Berlakunya hari Kiamat.
PENCERAHAN :
Jumaat merupakan hari yang selalu dikaitkan dengan berlakunya hari kiamat. Dalam suatu hadis, Nabi SAW bersabda maksudnya : “Pada hari Jumaat juga kiamat akan berlaku. Pada hari itu tidaklah seorang yang beriman meminta sesuatu daripada Allah melainkan akan dikabulkan permintaannya.” (HR: Muslim)
(JANGAN TERLEPAS PELUANG UNTUK MEMILIKI BUKU YANG TERHANGAT DI PASARAN, CUIT-CUIT USTAZ KAY’S. KINI ADA DIJUAL DI SEMUA KEDAI-KEDAI BUKU BESAR BERHAMPIRAN ANDA DI SELURUH NEGARA)
Penghulu segala bulan ialah Bulan Ramadan, penghulu segala hari ialah Hari Jumaat. Allah telah memilih hari Jumaat sebagai hari kebesaran umat Islam lebih dahulu urutannya daripada orang Yahudi yang memilih hari Sabtu dan orang Nasrani memilih hari Ahad sedangkan mereka lebih dahulu diutuskan ke dunia. Jadi umat Yahudi dan Nasrani telah terkemudian sebenarnya. Tapi sayangnya…
Merekalah yang lebih memuliakan hari mulia mereka berbanding kita. Bahkan sehingga kita pula yang terikut-ikut mereka. Tahun Baru ikut Tahun Baru mereka… hari cuti pun ikut Sabtu dan Ahad seperti mereka. Sedangkan itu adalah hari cuti untuk memudahkan mereka pergi ke tempat peribadatan mereka seperti Biara Yahudi pada hari Sabtu dan ke Gereja Kristian pada hari Ahad. Kita? Ada aduan dari mereka yang bekerja di syarikat-syarikat yang dimiliki oleh non muslim yang tidak membenarkan orang Islam melaksanakan Solat Fardu Jumaat…ِ
Dari Abu Hurairah r.a bahawa Nabi SAW telah bersabda : “Allah SWT telah menyesatkan tentang hari Jumaat umat-umat terdahulu sebelum kita, orang Yahudi telah memilih hari Sabtu sementara orang Nasrani memilih hari Ahad. Mereka mengikut kita pada hari Kiamat. Kita umat terakhir di dunia tetapi umat terawal dihisab sebelum makhluk lain.” (HR: Muslim dan Ibnu Majah)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْنُ الْآخِرُونَ الْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بَيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا وَأُوتِينَاهُ مِنْ بَعْدِهِمْ فَاخْتَلَفُوا فَهَدَانَا اللَّهُ لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنْ الْحَقِّ فَهَذَا يَوْمُهُمْ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ هَدَانَا اللَّهُ لَهُ قَالَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فَالْيَوْمَ لَنَا وَغَدًا لِلْيَهُودِ وَبَعْدَ غَدٍ لِلنَّصَارَى
Dari Abu Hurairah ra bahawa Nabi SAW telah bersabda : “Kita adalah umat yg terakhir, tetapi umat yang terdahulu pada hari kiamat. Kita adalah umat yang paling awal masuk ke Syurga, sedangkan mereka telah menerima kitab sebelum kita, kita diberikan kitab selepas mereka, mereka telah berbalah. Allah telah memberi hidayah kepada kita tentang perkara yang mereka perselisihkan. Inilah hari di mana mereka berselisih tentangnya. Allah telah memberi hidayah kepada kita. Hari Jumaat adalah hari (kebesaran) kita, esok (Sabtu) hari kebesaran Yahudi dan lusa (Ahad) hari kebesaran Nasrani (Kristian).” (HR: Muslim)
KESIMPULAN :
Kita sebenarnya telah kiamat sebelum Kiamat yang sebenar. Kita telah mengikut mereka ‘sejengkal demi sejengkal’. Dari cara berhibur, cara berfesyen, cara makan, cara tidur, cara berhari raya…Krismas merekapun kita sibuk nak sambut, cara berkahwin, malah sehingga urusan kematian di tanah perkuburan pun kita hampir-hampir mengikut cara mereka… Hitaaaaaam belaka. Wallahu a’lam - Untuk lebih jelas, baca Buku CCUK yang telah terbit ada tajuk Tasyabbuh ! Ukay’s (UST. HJ. KAMIL BIN SIDEK)
Kita sebenarnya telah kiamat sebelum Kiamat yang sebenar. Kita telah mengikut mereka ‘sejengkal demi sejengkal’. Dari cara berhibur, cara berfesyen, cara makan, cara tidur, cara berhari raya…Krismas merekapun kita sibuk nak sambut, cara berkahwin, malah sehingga urusan kematian di tanah perkuburan pun kita hampir-hampir mengikut cara mereka… Hitaaaaaam belaka. Wallahu a’lam - Untuk lebih jelas, baca Buku CCUK yang telah terbit ada tajuk Tasyabbuh ! Ukay’s (UST. HJ. KAMIL BIN SIDEK)
Langgan:
Catatan (Atom)