bila digantungkan cinta pada pada paras, maka waktu akan memutuskan cinta, seiring bertambah usia.
bila disandarkan cinta pada harta, maka mekanisme ekonomi akan menentukan pasang-surutnya cinta.
bila dimulai cinta dari kagum, maka seiring kedekatan, cinta akan hilang karena telah terbiasa.
bila cinta diretas dengan kasihan, walaupun rasa kasihan ini penting,
namun cinta takkan bertahan dalam senang, lekang karena bahagia.
cinta punya banyak pintu, yang terbaik memang klise, mencintai karena Allah, mencintainya karena Allah mencintainya.
dengan jaminan "cinta karena Allah" setiap helaan nafas kehidupan
pastilah sama, mengalir syahdu dalam kanal cinta yang dibatasi Allah.
dengan jaminan "cinta karena Allah", cinta akan bertahan selama Allah
ada, karena Dia yang menjaminnya, memeliharanya dan menyuburkannya.
cukup "cinta karena Allah", dua insan yang tak pernah jumpa akan
selaras, tak perlu banyak cakap maksiat setara pacaran namun miskin isi.
hanya "cinta karena Allah" yang mampu membuat suami segarang apapun
tunduk patuh, hanya karena ucapan istri "Rasulullah begini dan begitu".
hanya "cinta karena Allah" yang dapat membuat keluh kesah istri berubah
jadi senyum saat dikatakan "Rasulullah memerintah istri begini".
Ya Allah aku mencintai mereka karena-Mu, karenanya aku tinggalkan mereka dalam peraduan dibawah pengawasan-Mu dan rahmat-Mu.
Ya Allah aku mencintai mereka karena-Mu, karena itu aku berusaha membuktikan tiada yang lebih penting daripada urusan-Mu.
subhanallahu alladzii anzalna sakinatan fii qulubil mukminin...
mahasuci Allah yang karuniakan rasa cinta pada sanubari semua mukmin..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan