4 Ayat Peringatan Dari Al-Quran Yang Meredakan Sedih Manusia
Assalamualaikum w.b.t
Bermacam-macam cara manusia sekarang lakukan untuk meredakan kesedihan masing-masing.
- Ada yang sibuk-sibukkan diri dengan pekerjaan.
- Ada yang melayan perasaan sedih dengan mendengar lagu.
- Ada yang lebih suka bercerita kepada orang sana sini untuk melepaskan cengkaman sedih.
Tapi... mampukah kesedihan di buang
dengan cara-cara di atas? Kalau mampu sekalipun, hati terubat itu selalunya tak
lama.
Sedih
Zaman sekarang berbagai masalah semakin
kompleks. Entah itu komplikasi dari masalah keluarga yang tak kunjung selesai,
masalah hutang yang belum terbayar, bingung kerana ditinggalkan pergi oleh sang
kekasih, ataupun masalah-masalah lain.
Semuanya akan membuatkan jiwa seseorang
jadi kosong, lemah atau merana.
“Sedih!!” merupakan kata-kata
menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta
kesedihan pada jiwanya.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk
yang paling sering dilanda masalah hidup. Ketika seseorang dihadapkan pada
suatu masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak bersedia menghadapinya, tentu
jiwa dan fikirannya akan terganggu.
Dan perkara tersebut sudah tentulah
menjadi fitrah bagi setiap insan.
...Jangankan kita manusia biasa, bahkan Rasulullah pun pernah mengalami keadaan keadaan sedih pada tahun ke-10 masa kenabiannya...
Jangankan kita sebagai manusia biasa,
bahkan Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami keadaan tersebut pada
tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang masyhur dengan ‘amul huzni (tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh
pamannya, Abu Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya isteri yang
sangat beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.
Sahabat Abu Bakar, ketika sedang
perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di saat berada di dalam gua Tsur
merasa sangat cemas dan khawatir dari buruan kaum Musyrikin dalam perburuan
mereka terhadap Rasulullah. Hingga turunlah surah At-Taubah ayat 40 yang
menjadi penenang mereka berdua dari rasa kesedihan yang berada pada jiwa dan
fikiran mereka.
Jangan
Bersedih, Innallaha Ma’ana!
“Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (At Taubah: 40)
Ayat al-Quran di atas mungkin dapat menjadikan
kita agar lebih merenungi lagi terhadap setiap masalah apapun yang kita hadapi.
Dalam setiap persoalan yang tak kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua
itu kepada Allah Ta’ala. Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa
sedih. Apa yang penting cara kita menghadapi kesedihan.
...Allah telah memberikan solusi
kepada manusia untuk mengatasi rasa sedih yang sedang menghimpit jiwa...
Adakalanya, seseorang berada pada
saat-saat yang menyenangkan. Tetapi, ada pula kita akan berada pada posisi yang
tidak kita harapkan. Semua itu sudah menjadi takdir yang telah Allah Ta’ala
tetapkan untuk makhluk-makhluk Nya.
Tetapi, Allah Ta’ala juga telah
memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang bagaimana cara mengatasi rasa
sedih yang sedang menghampiri jiwa. Kerana dengan stabilnya jiwa, tentu setiap
orang akan mampu bergerak dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat
langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu untuk
orang lain.
Berikut ini adalah kunci dalam
mengatasi rasa sedih;
1.
Sabar
Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad ketika menghadapi kesedihan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan
jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan
lebih mampu menghadapi setiap masalah berat yang mendatanginya.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Al-Baqarah:153).
Selain menenangkan jiwa, sabar juga
dapat menstabilkan kacaunya akal fikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.
2.
Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika seseorang menghadapi persoalan
yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan
tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama
ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim
minimal 17 kali dalam sehari:
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (Al Fatihah:5)
...ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang kita derita...
Manusia adalah makhluk yang banyak
sekali dalam mengeluh. Dan seandainya keluhan itu diadukan kepada Sang Maha
Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita
derita.
Rasulullah shalallahi alaihi wasallam ketika menghadapi berbagai persoalan pun,
maka hal yang akan beliau lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah
Ta’ala. Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.
3.
Positive thinking
Positive
thinking atau berfikiran positif, perkara
tersebut sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa sedih yang sedang
menghinggapinya. Karena dengan berfikir positif, maka, segala bentuk-bentuk
kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terubat. Kerena adanya
sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai
jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala.
Sebagaimana
firman-Nya;
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(Al-Insyirah:5-6)
4.
Dzikrullah (Mengingat Allah)
Orang yang sentiasa mengingat Allah
Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan masalah
sebagai satu perkara positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya. Kerana
dengan mengingati Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya
lebih tenang. Sehingga rasa sedih yang ada dalam diri bisa perlahan-perlahan
dihilangkan.
Dan sudah merupakan janji Allah Ta’ala,
bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan
ketenteraman-ketenteraman yang tidak dapat di mana-mana.
...Bersabar, berfikiran positif, ingat Allah dan mengadukan semua persoalan kepada-Nya adalah solusi segala persoalan...
Sebagaimana firman-Nya:
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Ar-Ra’du 28)
Berbeza dengan orang-orang yang lalai
kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa
kegelisahan, kesdedihan serta kecemasan semata-mata. Tanpa ada apa-apa menenangkan
jiwa-nya untuk jangka masa yang panjang.
Bersabar, berfikiran positif, mengingat
Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala
persoalan yang sedang dihadapi.
Tak usah bersedih, sesungguhnya Allah bersama
kita (^_^)
Read more: http://senyumtanpagedik.blogspot.com/2013/06/4-ayat-peringatan-dari-al-quran-yang.html#ixzz2teoCC3gg
Tiada ulasan:
Catat Ulasan